Sabtu, 26 Februari 2011

Mesir Berdarah 2011Pemicu Perang Dunia III

 


BAHAYA KONFLIK MESIR BERDARAH 2011 Penyebab Perang Dunia III Krisis Perdagangan Jadi Pemicu


Bahaya Konflik Mesir Berdarah 2011 Penyebab Perang Dunia III Akibat Krisis Perdagangan Jadi Pemicu. Ekonomi internasional akan bergejolak karena Mesir berada di kawasan strategis perdagangan dunia. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi'i Maarif menegaskan bahaya konflik di Mesir dapat memicu pecahnya Perang Dunia Ketiga III. Lihat Video Demo Mesir 2011 Unjuk Rasa Anti Rezim Pemerintah Terbesar Dalam Sejarah Mesir dan Video Penampakan UFO Yerusalem 2011 Youtube Rekaman Video UFO Kubah Batu (Dome of The Rock) 2 Sudut Pandang Berbeda.





Sebab, sebelum terjadi pertikaian politik yang menjurus perang terbuka antara kelompok yang pro Presiden Mesir Hosni Mubarak dan kelompok yang menginginkan Mubarak turun dari kursi presiden, telah terlebih dahulu terjadi konflik politik seperti di Tunisia.
Sementara itu, di Yaman dan Yordania juga sudah mulai tampak adanya gerakan. Namun, Arab Saudi belum ada gejolak politik karena kekayaan dikuasai sekitar 5-6 ribu pangeran dan rakyatnya dimakmurkan, sehingga perlawanan terhadap pemerintah yang berkuasa sangat kecil.

"Untuk Turki sangat kecil kemungkinan ada perlawanan terhadap pemerintah yang berkuasa, karena Turki lebih moderen," kata Syafi'i di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu, 5 Februari 2011.

Kemungkinan bahaya konflik Mesir akan memicu Perang Dunia III karena negara itu mempunyai berbagai keuntungan di tingkat internasional. Mulai dari letak negara yang strategis hingga sebagai kawasan yang dilalui perdagangan dunia, termasuk minyak dan energi. Akibatnya, jika konflik di sana tidak segera selesai akan dapat memicu perang.

Terkait dengan desakan agar Presiden Hosni Mubarak mundur, menurut Syafi'i, tanpa diminta mundur pun nantinya Mubarak akan mundur dengan sendirinya. "Tanpa diminta turun pun, Hosni Mubarak akan turun karena tidak mungkin akan bertahan," kata dia.



Syafi'i Maarif menyatakan, untuk menyelesaikan konflik tidak dapat dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Apalagi, bila Indonesia bertindak sebagai mediator untuk menyelesaikan konflik di Mesir, meski berpenduduk dengan umat muslim terbesar di dunia.

"Waktu Presiden AS Bush menginvasi Afghanistan, Indonesia tidak bisa berbuat banyak. Bagi umat Islam, yang bisa dilakukan adalah bagaimana umat Islam itu selalu sadar," tutur Syafi'i. vivanews.com

Bahaya Konflik Mesir Berdarah 2011, Penyebab Perang Dunia III, Krisis Perdagangan Dunia, Krisis Mesir Pemicu Perang Dunia Ketiga, Dampak Konflik Mesir Terhadap Ekonomi Internasional, Kawasan Strategis Perdagangan Dunia, Kondisi Terkini Mesir, Berita Mesir Terbaru, Akibat Konflik Mesir 2011.

 




Jakarta - Konflik Mesir belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Kondisi ini menjadi perhatian khusus negara-negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Indonesia selalu memantau perkembangan Mesir dan dampaknya.

"Kita juga terus mengantisipasi dan memperhatikan perkembangan di Mesir sendiri dalam arti kata implikasi perkembangan di Mesir," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Istana Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2011).

Dalam dua hari ini, pemerintah Indonesia tidak henti-hentinya terus memantau kondisi keamanan di Mesir. Bukan hanya menyangkut masalah keselamatan para WNI, negeri para pharaoh itu juga dianggap salah satu negara yang sangat berpengaruh di kawasan.

"Perkembangan di Mesir bisa berimplikasi sangat luas, bukan semata-mata kaitannya dengan negara kita. Mesir adalah negara yang sangar berpengaruh di kawasan, peranannya di Liga Arab, di OKI (Organisasi Konferensi Islam), dalam percaturan perundingan Timur Tengah, tentu dengan kondisi sekarang ini, berbagai peranan itu akan membawa dampak," jelas Marty.

Indonesia sudah cukup lama menjalin persahabatan dengan Mesir. Oleh karena itu, pria berkacamata ini berharap pemerintah Mesir bisa segera mengatasi krisis ini.


"Indonesia sebagai negara yang beberapa tahun lalu mengalami proses serupa kaya dengan pengalaman yang mungkin bisa kita bagikan kepada pihak-pihak yang memerlukan hal itu. Oleh karena itu kita ingin agar bangsa Mesir bisa atasi masalah ini dengan baik," imbuhnya.

Kepada seluruh WNI yang berada di kawasan yang sedang "dilanda dinamika" seperti Yaman, Marty juga mengintruksikan agar selalu waspada. Dia juga melarang para WNI bepergian untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.


"Kita sudah memberikan travel advisory kepada warga negara kita di negara-negara kawasan seperti Yaman, yang juga penuh dinamika. Jadi perwakilan kita sudah bekerja, sudah mendata warga negara kita di Yaman yang kurang lebih 3 ribu orang, agar seandainya keadaan memburuk kita sudah siap (untuk dievakuasi). Mudah-mudahan tidak sampai demikian," harap Marty.
(lia/nrl)


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar